Senin, 18 Juni 2012

MELATIH SI KECIL MENGHADAPI STRES

Melatih si kecil menghadapi stres

Stres yang dialami si kecil bisa berawal dari hal-hal yang kita anggap biasa, seperti berebut mainan dengan temannya, tugas sekolah.dan lain - lain Jika ia stres dengan hal tersebut, maka ia akan mengalami kegelisahan. Hal ini bisa berlarut-larut jika kita biarkan. Ketika si kecil menunjukkan gejala-gejala stres bahkan depresi, segera dekati dan ajak ia bicara, dan tanyakan penyebabnya dengan cara yang tidak membuatnya merasa diserang atau dipaksa. Mulailah berbicara, ngobrol sebagai sahabat sekaligus orang tuanya untuk menyiapkan kemungkinan mengeliminasi penyebab kegelisahannya dan mengatasinya.
Orang tua bisa mengajarkan anak berlatih menghadapi dan mengurangi kadar stres dengan relaksasi ringan ala Michele Borba, pengarang Big Book of Parenting Solution seperti dilansir kompas.com berikut ini.
  1. Melatih pernapasan
    Ajarkan si kecil untuk meniupkan kekhawatirannya lewat hembusan napas. Ajar mereka untuk melakukan gerakan seakan meniup balon yang ada di dalam perutnya. Gerakan ini dimaksudkan agar si kecil menghirup napas yang dalam, tahan hingga 3 hitungan, lalu hembuskan sambil mengeluarkan suara “aaaa”. Letakkan telapak tangan si kecil pada perutnya untuk ia merasakan napasnya yang masuk ke dalam perutnya.  Mengambil napas dalam-dalam dan perlahan adalah cara termudah untuk meredam stres dan membiarkan kekhawatiran mereda.
  2. Membiarkan ketegangan melayang
    Coba minta anak Anda untuk menegangkan setiap otot pada tubuhnya dan kaku seperti kayu, sehingga setiap tulang pada tubuhnya tegang. Tunggu beberapa saat, lalu dalam hitungan cepat, minta ia untuk membuat tubuhnya sangat lunglai. Saat ini dilakukan berulang kali, ia akan mengetahui cara membuat tubuhnya relaks. Ketika ia sudah mengenali tubuhnya sendiri, ia bisa menyadari bagian-bagian mana pada tubuhnya yang terasa kaku ketika ia sedang dalam tekanan (stres), entah itu lehernya, pundaknya, atau rahangnya. Ketika salah satu bagian pada tubuhnya menegang akibat stres, minta ia untuk menutup matanya, berkonsentrasi pada titik tersebut, buat bagian tersebut menegang selama 4 detik, lalu lemaskan. Saat melakukan teknik ini, minta ia untuk membayangkan stres dan kekhawatirannya terbang mengawang dari atas kepalanya dan jari-jari kakinya hingga ia benar-benar merasa tenang dan kalem.
  3. Kata-kata positif untuk tetap tenang
    Ajarkan si kecil untuk mengucapkan kata-kata penguatan di dalam kepalanya untuk meredakan ketegangan. Cari cara dan bahasa yang mudah ia katakan dan artinya cukup besar, misal “Tenang,” “Aku pasti bisa,” “Tenang dan bernapas pelan,” atau “Ini bukan hal yang sulit.”
  4. Tempat nyaman
    Coba tanyakan pada si kecil, di mana ia biasa merasa sangat tenang. Misal; pantai, ranjangnya, rumah kakek, atau tempat bermainnya yang lain. Ketika ia merasa sangat tegang, mintalah ia untuk menutup matanya dan membayangkan lokasi tadi sambil bernapas perlahan.
  5. Formula  1 + 3 + 10
    Katakan pada si kecil, ketika ia mulai merasakan tubuhnya tegang karena ada rasa tertekan, ajarkan ia formula 1+3+10. Pertama, angka 1 merupakan ucapan ia dalam hatinya untuk “tenang”. Selanjutnya, angka 3 melambangkan banyaknya napas perlahan dan mendalam yang harus ia hirup dan hembus dari perutnya. Sementara angka 10, merupakan hitungan yang di dalam kepalanya. Tempelkan formula ini di kamarnya atau di lemari es agar ia terus mengingat formula tersebut.
  6. Kotak pembasmi stres
    Tak ada cara yang benar maupun salah dalam mengurangi tingkat stres. Kuncinya hanyalah menawarkan pilihan agar si kecil bisa memilih apa yang terbaik untuknya. Ketika ia sudah menemukan penghilang stresnya sendiri, ia harus terus melatihnya hingga ia bisa menghapuskan stresnya sendiri. Keluarga bisa menciptakan kotak pembasmi stres. Isi kotak tersebut dengan alat-alat pembasmi stres. Misal, kertas kosong dan pensil (untuk menggambar stres yang pergi menjauh), bola remas, lilin mainan atau tanah liat untuk dibentuk, mp3, atau cd relaksasi. Isi kotak ini bisa digunakan tiap ada anggota keluarga yang merasa stres atau tertekan.
  7. Relaksasi dan pernapasan dengan yoga
    Saat ini latihan yoga sudah sangat bervariasi dan bisa diikuti oleh siapa pun, termasuk anak-anak. Coba ikuti kelas yoga bersama si kecil agar ia bisa belajar melatih pernapasan. Atau belilah DVD yoga untuk berlatih bersama di rumah.
Cara-cara di atas dapat melatih dan mempersiapakan si kecil menghadapi stres yang bisa menyerangnya kapan saja, sehingga anaka memiliki senjata psikologis untuk menghadapi berbagai tantangan dalam dunianya, serta belajar mengendalikan emosinya dalam menghadapi masalah, dengan kondisi fisik dan mental yang lebih sehat. Lalu bagaimana cara menanggulangi atau mengatasi stres yang sudah telanjur menyerang anak?

Menanggulangi stres yang dialami anak

Selain tindakan mencegah, melatih dan mengendalikan stres, sebagai orang tua, kita juga harus mau dan mampu menanggulanginya agar stres yang dialami anak tidak berlarut-larut dan berkepanjangan menjadi depresi. Kita bisa melakukan beberapa hal berikut berkaitan dengan menjaga kondisi fisik, stabilitas emosi dan menciptakan lingkungan yang nyaman.
  • Berikan anak asupan nutrisi yang baik dan bergizi agar kondisi badannya tidak melemah. Atur pola istirahatnya dengan tidur cukup agar sel-sel otaknya bisa rileks dan memacu pertumbuhan hormon-hormon pembangkit mood juga semangat. Kedua hal ini sangat membantu kestabilan tenaga dan emosi anak-anak dalam menghadapi stress.
  • Luangkan dan ciptakan waktu  yang tepat untuk anak. Manfaatkan sesempit apapun waktu untuk berkomunikasi dengan anak setiap hari. Tanyakan kondisi anak, dengarkan ketika ia bercerita mengutarakan masalah yang sedang dihadapinya, berikan respon positif dan biarkan ketika ia menuliskan apa yang dipikirkan dan dirasakannya dengan menulis diary. Hal ini akan membantu mengurangi kadar stres bakan bisa mengobatinya karena ia merasa sangat berarti bagi orang tuanya.
  • Ciptakan suasana nyaman di rumah dan siapkan lingkungan yang mendukung bagi perkembangan anak, sehingga ia dapat bermain, berimajinasi, mengembangkan kreativitasnya, serta mengekpresikan bakat seninya, seperti bermusik, menggambar, menulis, menari dan berkerasi dengan kertas atau tanah liat. Seni-seni seperti ini bisa menjadi terapi kecerdasan dan kesehatannya.
  • Bantulah si kecil untuk belajar mengidentifikasi bermacam strategi penanggulangan stres. Misalnya, mengajarkannya cara meminta pertolongan jika ada seseorang yang mengganggunya, mengajarinya bersikap terbuka dengan mengatakan apa yang disukai dan tidak disukainya atau meninggalkan orang yang bisa menganggu kenyamanannya
  • Berikan anak pengetahuan dan pengertian untuk mengenal emosi, menamai bentuk-bentuk emosi atau perasaannya, serta menerima dan mengekspresikannya dengan tepat. Hal ini dapat membantunya mengelola emosi dan menyalurkan stresnya
  • Ajarkan anak untuk mentransfer strategi pengendalian stres dengan mengalihkannya kepada situasi yang lain, misalnya membayangkan tempat-tempat yang disukai untuk dikunjungi dan menghayal mengunjungi tempat-tempat tersebut. Hal ini juga befungsi sebagaai langkah melatih anak menghadapi stres.
  • Berikan pujian yang logis dan wajar setiap kali mereka melakukan hal-hal yang baik. Pelukan hangat atau ciuman sayang bisa dilakukan agar mereka merasa dihargai dan dicintai, sehingga ketika ia mengalami stres ia tidak akan merasa dirinya benar-benar “hilang” dan tak berguna. Ia akan merasa memiliki orang yang siap mendukungnya dan mempercayai orang tuanya.
  • Ciptakan dan gunakan humor-humor segar untuk mencairkan kegelisahan dan kesedihannya akibat stres. Ajaklah ia menonton tayangan komedi yang baik, yang bisa membuatnya tertawa lepas. Humor bisa menjadi penyangga perasaan dari situasi yang kurang baik, dan tertawa senang bisa meningkatkan mood-nya. Selain itu, humor juga baik untuk menjaga persepsi anak tentang hidup dan permasalahannya. Anak bisa memandang masalah yang dihadapinya dengan sisi humornya, sehingga ia tidak terbelenggu stres.
  • Berikanlah contoh dan teladan yang baik kepada mereka sehingga mereka akan meniru tingkah laku orang tuanya. Tunjukkan kepada mereka keahlian untuk mengontrol pengendalian diri dan keahlian untuk mengendalikan stress. Dengan melihat hal ini akan memberikan keuntungan bagi mereka karena nantinya mereka akan mampu mengendalikan stress mereka secara baik.
  • Cari informasi mengenai penanggulangan stres pada anak melalui media massa, seperti televisi, koran, majalah, dan internet. Saling berbagi pengalaman mengasuh anak dan bertukar pikiran mengenai masalah anak-anak dengan teman atau sahabat sangat bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai penanggulangan stres. Jika masalah yang dihadapi terlalu berat untuk dihadapi sendiri, jangan segan untuk mengajak anak berkonsultasi dengan ahli atau para profesional.
  • Tanamkan dan ajarkan nilai-nilai agama pada anak sejak dini. Sebaik-baik tempat berkeluh kesah dan mengembalikan masalah adalah Allah SWT. Ajaklah si kecil untuk membiasakan diri beribadah dan berdoa untuk menumbuhkan kebutuhan spiritual dalam dirinya, serta mengembangkan kecerdasan spiritualnya dalam menghadapi stres yang ia alami. Kelak, pembelajaran dan pendidikan seperti ini bisa membentengi mental dan jiwanya dari keterpurukan saat menghadapi masalah karena ia mempercayai dan meyakini kekuatan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar