Selasa, 30 November 2010

MENGHADAPI KENAKALAN PADA ANAK

Selama ini sebagian orang tua bersikap reaksioner atas semua tindakan anak, mereka memandang anak sebagai orang dewasa dalam bentuk minidan semua yang dilakukan anak harus sesuai dengan harapan atau keinginan orang tua. Dan jika anak nakal maka hukuman yang diberikan orang tua biasanya menggurung, mengisolasi dari pergaulan, mengurangi uang saku, terkadang tindakan fisik seperti menjewer telingga, memukul,menempeleng,mencubit dan lain - lain bahkan sering kita baca berita-berita dikoran maupun melihat di televivi hukuman yang diberikan kepada anak tidak sepadan dengan kesalahan yang dia (anak) lakukan sehingga terjadi anak yang meninggal, cacat permanen,trauma akibat perlakuan orang tua yang terlalu berlebihan.Sebelum semua terjadi mengapa orang tua tidak bertanya terlebih dahulu kepada diri mereka sendiri apa yang kurang dari diri saya sehingga anak saya jadi seperti itu dan ada apa dengan anak saya.

Orang tua selama ini ini hanya mampu memberikan ruang dan memenuhi kebutuhan fisiknya sedangkan kebutuhan psikisnya terabaikan. Bagaimana tidak terabaikan jika  mereka hanya dirawat dan didik pembantu yang kurang pendidikannya sekalipun ayah dan ibunya seorang dokter. Anak sesuai fitranya merupakan amanat Allah yang wajib dijaga, dipelihara,dan dirawat dengan kesabaran, kasih sayang dan cinta kasih.
Cinta pada anak sering kali menyebabkanorang tua membanggakan anaknya. Mereka sering dengan semangat menceritakan anaknya kepada tamunya atau orang -orang yang dikenalnya, terutama mengenai kecerdasannya, kelucuannya, kepintarannya dan kegemesannya, kadang-kadang cerita ini menjemukan orang yang mendengarkan. dan tidak ada orang tua yang ingin menceritakan tentang kebodohan, kenakalan anaknya pada temunya.
Anak sering pula menyebabkan orang tua lupa pada Allah dan RasulNya.Saking sibuknya mengurus anak-anaknya mereka bekerja mati-matian mencari uang untuk dapat memenuhi semua permintaan anaknya bahkan permintaan yang tidak masuk akalpun dituruti demi sayangnya pada anak. Padahal apa yang mereka berikan secara berlebihan pada anaknya adalah salah satu penyebab timbulnya kenakalan pada anak.
Terkadang memiliki anak yang kuat, cerdas, pemberani, selalu juara kelas dan semua kebaikan anak menjadikan orang tua merasa hidupnya akan aman. Oleh karena itu mereka mulai meninggalkan Tuhan. Sering kali orang tua membela anaknya yang berbuat salah sampai orang tua lupa bahwa membela yang salah adalah pelanggaran aturan Allah.
Orang tua dapat juga menjadi budak anaknya, dikala ia merasa wajib memenuhi segala keinginan anaknya, semua perintah anaknya dilaksanakan bak seorang pembantu melayani majikannya sehingga kewibawaan orang tua hilang , karena ia kalah dan dibentuk oleh anaknya. Dan inilah juga salah satunya penyebab kenakalan pada anak. Bukankah seharusnya anak dididik untuk mandiri menggerjakan segala sesuatunya sendiri dan itu harus dimulai sejak dini sejak anak mampu menerima perintah.
Orang tua mendidik anak adalah suatu kewajaran karena memang sudah kodratnya, selain itu juga karena cinta kepada Allah dan Rasulnya. Dari uraian tersebut diatas , maka secara sederhana tujuan pendidikan anak dalam keluarga adalah agar anak itu menjadi anak yang shalih dan shalihah. Anak seperti itulah yang patut dibanggakan. Tujuan lain adalah sebaliknya yaitu agar anak itu kelak tidak menjadi musuh bagi orang tuanya. Anak yang soleh dapat mengangkat nama baik orang tuanyakarena anak adalah dekorasi keluarga dan mendo'akan orang tuanya kelak
Kapankah sebaikanya kita mulai mendidik anak ? jawabanya tidak lain adalah semenjak masih dalam kandungan. Bahkan dalam Islam dimulai semenjak memilih pasangan hidup, kemudian saat hamil, saat anak lahir, saat masa kanak-kanak sampai dewasa. Mengenalkan mereka dengan asma-asma Allah, tentang tauhid, tentang akhlak, budi pekerti adalah sah satu kunci kita sebagai orang tua agar anak-anak kita tidak mendapat label sebagai anak nakal.
Lalu bagaimana jika cara tersebut sudah dilaksanakan dan anak-anak tetap nakal ? Sabar, tawakal dalam menghadapi nya adalah obat terbaik sambil tetap berdo'a memohon kepada Allah agar kenakalan nya tidak membawa mudharot bagi dirinya sendiri , orang tua dan masyarakat. Bagaimana dengan anak Anda ?
Semoga artikel ini berguna dan bermanfaat bagi orang tua , pendidik serta penyayang anak. kirimkan saran dan kritik atas terbitnya artikel ini. Sukses selalu

Minggu, 28 November 2010

GANGGUAN HIPERKINETIK

Apakah Gangguan Hiperkinetik itu?
Gangguan Hiperkinetik adalah gangguan yang mulai tampak sejak masa kanak-kanak, biasanya sebelum usia 7 tahun. Ia memiliki 3 ciri utama yaitu ketidakmampuan  memusatkan perhatian, kesulitan mengendalikan impuls( impulsivitas ) dan hiperaktifitas.

Gangguan ini telah dikenal sejak hampir seratus tahun yang lalu. Bnyak nama lain dipakai untuk menyebut gangguan ini antara lain Gangguan Pemusatan Perhatian,Disfungsi Otak Minimal dan Hiperaktifitas. Dalam penelitian terutama diluar negeri, ditemukan sebanyak3 sampai 5% anak menderita Gangguan Hiperkinetik. Anak laki-laki jauh lebih banyak dari pada anak perempuan.

Bagaimana kita tahu bahwa seseorang anak menderita Gangguan Hiperkinetik ?
Anak dengan Gangguan Hiperkinetik menunjukkan beberapa gejala dari kelompok-kelompok berikut:
Tidak mampu memusatkan perhatian, misalnya:
  • Perhatian mudah beralih
  • Sering tidak memperhatikan hal-hal kecil/detail, atau membuat kesalahan yang sepele
  • Tampak tidak mendengarkan apa yang dikatakan padanya
  • Tidak dapat mentaati peraturan
  • Kesulitan dalam pengaturan tugas/pekerjaan
  • Sering menghindar, tidak menyukai atau engan terhadap tugas-tugas yang memerlukan pemikiran dan konsentrasi( seperti pelajaran atau pekerjaan rumah )
  • Sering kehilangan barang -barang yang diperlukan untuk mengerjakan tugasnya
  • Tidak bisa bermain suatu permainan dengan cukup lama
  • Sering pelupa dalam kegiatan sehari-hari
Anak dengan gangguan hiperkinetik sering tertarik akan sesuatu rangsangan atau hal-hal yang baru dan akan dengan mudah teralihkan perhatiannya oleh lingkungan. Apa yang menarik perhatian anak ini berubah-ubah dari waktu ke waktu, dan sering tidak sejalan dengan apa yang dianggap pentingoleh orang tua atau guru, Singkatnya anak ini tahu mengarahkan perhatian, tapi sering tidak dapat menentukan apa yang relevan atau berhubungan dengan tugas yang sedang dilakukan.

Ciri-ciri Hiperaktif
  • Sering menggerak-gerakkan tangan dan kaki
  • Sulit tetap duduk diam/ sering meninggalkan tempat duduknya
  • Berbicara sangat banyak
  • Sering berlari-lari atau memanjat pada situasi yang tidak pantas
  • Berganti-ganti kegiatan tampa menyelesaikan
Apa penyebab Gangguan Hiperkineti ?
Pada sebagaian kasus dapat ditemui riwayat cidera selama kehamilan atau kelahiran, kelambatan pertumbuhan, keracunan alkohol, timah hitam atau alergi makanan . Tetapi pada sebagian besar kasus justru tidak ditemukan hal-hal tersebut.
Akhir-akhir ini para peneliti memusatkan perhatian pada perubahan zat-zat kimia di otak sebagai penyebab Gangguan Hiperkinetik dan menganggap bahwa perbedaan biokimiawi otak dapat menyebabkan kurangnya pengaturan terhadap pemusatan perhatian(atensi), impulsivitas dan aktivitas motorik (penggerakan) . Namun masih banyak penelitian yang harus dilakukan untuk kepastiannya.


Akibat apakah yang dapat terjadi pada anak dengan Gangguan Hiperkinetik ?
  • Jika tidak ditangani atau diobati dengan baik anak dengan Gangguan Hiperkinerik kemungkinan besar akan tertinggal pelajaran disekolah atau bankan putus sekolah
  • Hubungan dengan teman sebaya juga terganggu karena anak ini sulit bekerja sama dalam bermain atau kegiatan lainnya
  • Harga diri kan terlukai karena ia mengalami lebih banyak kegagalan dari pada kesuksesan. Juga karena dia sering dikritik, ditegur atau dimarahi guru dan orang tua yang tidak menyadari kondisi yang diderita anak.
Bagaimana mendeteksi seorang anak dengan Gangguan Hiperkinetik ?

Menentukan apakah seorang anak menderita Gangguan Hiperkinetik adalah suatu proses yang mempunyai banyak sisi dan memerlukan waktu. Cukup banyak keadaan atau masalah fisik dan psikologis yang dapat mencetuskan gejala yang mirip gejala hiperkinetik.
Anak tersebut perlu diperiksa oleh seorang ahli, dalam hal ini dokter spesialis jiwa ( psikiater ) atau lebih baik dokter spesialis jiwa anak ( psikiater anak ), yang akan mempertimbangkan data dari pemeriksaan terhadap anak, data-data dari orang tua, guru dan dari tes-tes yang dilakukan.

Guru dan orang tua dapat membantu dengan memperhatikan prilaku anak mereka, apakah cocok dengan tanda-tanda Gangguan Hiperkinetik

Bagaimana penanganan seorang anak dengan Ganggua Hiperkinetik ?
Penanganan  seorang anak dengan Gangguan Hiperkinetik membutuhkan kerja sama berbagai pihak : Psikiater, Psikolog, orang tua, Guru dan anak itu sendiri.
Biasanya dipergunakan kombinasi berbagai cara ( konsultasi, latihan, pendidikan ) termasuk pemberian obat tertentu untuk mencapai hasil yang maximal.




Senin, 15 November 2010

PENGEMBANGAN DIRI MELALUI PELAYANAN KONSELING

A. Struktur Pelayanan Koseling
Pelayanan konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karier. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik secara individual,kelompok dan atau klasikal sesuai dengan kebutuhan, potensi,bakat, minat, perkembangan, kondisi serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelamahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.
1. Pengertian Konseling
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan perencanaan karier melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku
2. Bidang Pelayanan Konseling
a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat, minat, dan dkondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik
b. Pengembangan Kehidupan Sosial , yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas
c. Pengembangan Kemampuan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu pesarta didik mengembangkan kemampuan  belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri
d. Pengembangan Karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi serta memilih dan mengambil keputusan karir.
3. Fungsi Konseling
a. Pemahanan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya
b. Pencegahan , yaitu funsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialami
d. Pemeliharaan Dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya
e. Advokasi , yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian