EMPAT PENYEBAB ANAK MALAS BELAJAR
Memahami anak sebagai individu yang sedang mengalami tahapan-tahapan dalam perkembangannya dan sebagai pribadi yang unik diperlukan perhatian dan kesabaran yang ekstra.Demikian pula ketika kita mendapati anak yang malas untuk belajar. Mengandalkan pemecahan hanya dari guru saja rasanya kurang adil karena sepertiga masa pertumbuhan anak ada dirumah, Sesungguhnya memulai pendidikan anak adalah dari rumah kerena itu peran orang tua sangat besar untuk membantu secara langsung kesulitan-kesulitan belajar anak.
- Komunikasi tidak efektif
Komunikasi yang tidak efektif yang berjalan selama bertahun-tahun, pastinya akan berdampak negatif pada pembentukan karakter anak. Padahal salah satu fungsi komunikasi adalah untuk mengenal diri sendiri dan orang lain. Bisa dipastikan pola seperti ini akan membuat anak bingung dalam mengenali dirinya sendiri dan orang tuanya. "Apasih sebenarnya maunya ayah / ibu ? " Kebingungan ini mengakibatkan dalam diri anak tidak tumbuh motivasi kuat untuk berprestasi.
2. Tak terbantahkan
'" Pokoknya kamu harus rangking satu " Orang tua yang tak terbantahkan membuat anak sulit mengemukakan pendapatnya, bahkan sulit untuk mengetahui potensi dirinya sendiri, apalagi berharap potensinya keluar karena bertentangan dengan keinginan anak itu sendiri. Kita tidak ingin hal seperti itu kan ?
3. Target tidak pas
Target tidak pas bisa terlalu rendah atau terlalu tinggi dari kemampuan anak. Kita tidak boleh memaksakan begitu banyak kegiatan pada seorang anak sehingga mereka menjadi jenuh dan terlalu lelah. Akibat overaktifitas banyak anak yang kemudian mulai meninggalkan belajar sebagai kegiatan yang paling utama.Kegiatan keseharian anak harus disesuikan dengan kondisi anak, setelah belajar disekolah anak harus les mata pelajaran, les piano , les renang, les gitar dan lain bahkan terkadang dua-tiga les harus anak jalani setiap hari belum lagi harus belajar malamnya.Berikan anak ruang dan waktu yang cukup untuk mengoptimalkan potesi yang ada dalam dirinya.
4. Aturan dan hukuman yang tidak mendidik
Terlalu ketat dalam rutinitas harian bisa menyebabkan akhirnya anak malas belajar, namun sebaliknya tanpa membuat rutinitas harian anak tidak terbiasa memiliki jadwal belajar yang harus dipatuhinya. Jalan tenggahnya, rutinitas tidak bisa ditetapkan secara sepihak oleh orang tua, namun diputuskan bersama dengan anak
Membuat aturan juga harus diikuti dengan konsekuensi. Jadi anak bisa mengerti apa hubungan antara kepatuhan menjalani aturan dengan konsekuensinya, bukan sekedar hukuman yang tidak mendidik. Biarkan anak menjawab konsekuensinya jika aturan itu sudah dibuat bersana, pasti anak akan ingat konsekuensinya, harapannya, kesadaran anak untuk belajar akan tumbuh dari dalam diri anak sendiri bukan dipaksakan orang tua.Tidak ada lagi hukuman yang tidak mendidik, karena hukuman akan membuat anak berpikir" Ugh, belajar sangat tidak menyenangkan"
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar